MAKALAH HAKIKAT PENELITIAN (MACAM-MACAM PENELITIAN DAN ASUMSI PENELITIAN)
MAKALAH
HAKIKAT PENELITIAN
MACAM-MACAM PENELITIAN DAN ASUMSI PENELITIAN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika
yang dibimbing oleh Prof. Dr. Parno,
M.Si
Disusun oleh :
Kelompok 1
Ayu Wiji Eksanti (220321603827)
Offering D
DEPARTEMEN
FISIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
SEPTEMBER
2024
DAFTAR ISI
Halaman
2.2 Pengertian
Asumsi Penelitian
2.3 Jenis-Jenis
Asumsi Penelitian
2.4 Penyusunan Asumsi Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sedang melaju dengan
sangat cepat. Faktor yang menunjang kemajuan di bidang ini adalah
penemuan-penemuan baru yang diiringi dengan perkembangannya menjadi begitu
pesat. Penemuan-penemuan tersebut lahir melalui proses yang memerlukan waktu
dan metode khusus, dimulai dari identifikasi masalah hingga upaya menemukan
solusi yang tepat. Proses ini sering dikenal dengan istilah “Penelitian”.
Penelitian
adalah investigasi terstruktur yang terstruktur dan kritis untuk mencari fakta
dan menemukan sesuatu yang baru. Istilah “Penelitian” diambil dari terjemahan kata “Research” yang
berasal dari bahasa Inggris. Penelitian juga dapat diartikan sebagai aktivitas
ilmiah yang memiliki langkah-langkah maupun sistematika yang dapat
dipertanggungjawabkan. Penelitian dilakukan untuk menyelesaikan persoalan atau
menguji kebenaran. Dalam bidang fisika, berbagai penelitian telah dilakukan,
dan hasilnya memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan perkembangan ilmu
fisika, tentunya penelitian tidak hanya ada pada bidang ilmu fisika tetapi juga
dilakukan di berbagai bidang ilmu pengetahuan lainnya.
Dalam
penelitian, penting untuk menguasai dan menerapkan langkah-langkah yang ada
dengan tepat. Namun, sebelum memulai, perlu ditetapkan asumsi dasar sebagai
landasan berpikir dan bertindak, serta memahami berbagai jenis penelitian yang
ada. Oleh karena itu, studi literatur yang relevan menjadi penting sebagai
acuan. Makalah ini akan mengulas berbagai jenis penelitian dan asumsi yang
mendasarinya.
1.2 Rumusan Masalah
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
Apa saja macam-macam penelitian?
2.
Apa itu asumsi penelitian?
3.
Apa saja jenis asumsi penelitian?
4.
Bagaimana cara penyusunan asumsi
penelitian?
1.3 Tujuan Penulisan
Bedasarkan rumusan diatas maka tujuan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1.
Mengidentifikasi jenis-jenis
penelitian.
2.
Memahami definisi asumsi penelitian.
3.
Mengetahui jenis asumsi penelitian.
4.
Menjelaskan cara penyusunan asumsi
penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Macam-Macam Penelitian
Dalam
melakukan penelitian, berbagai metodologi dapat digunakan. Pemilihan metodologi
yang tepat bergantung pada tujuan, pendekatan, bidang ilmu, sifat penelitian,
lokasi, serta alternatif yang tersedia (Rifa’I, 2019) (Siyoto, 2015). Berikut ini adalah sajian untuk jenis penelitian:
1.
Penelitian Berdasarkan Tujuan
a.
Penelitian Pengembangan
Riset yang bertujuan untuk memperluas ilmu pengetahuan yang
telah ada. Contohnya adalah studi mengenai pembuatan perangkat pembelajaran
interaktif yang dilakukan untuk meningkatkan potensi hasil belajar siswa serta
keterlibatan siswa dalam melakukan proses pendidikan. Penelitian ini berfokus
pada inovasi yang dapat memperkaya pengalaman belajar dan mendorong partisipasi
aktif siswa di dalam kelas.
b.
Penelitian Eksplorasi
Riset yang bertujuan untuk menemukan wawasan atau isu baru
dalam dunia pendidikan, dengan temuan yang harus benar-benar original dan belum
pernah diselidiki sebelumnya. Sebagai contoh, seperti
yang dikatakan (Mudjiyanto, 2018) ada
sebuah penelitian yang telah mengidentifikasi profil atau karakteristik
kepemimpinan yang efektif dalam manajemen berbasis sekolah, atau penelitian
yang mengembangkan metode atau prosedur baru untuk pembelajaran bahasa Inggris
yang menyenangkan dan menarik bagi peserta didik.
c. Penelitian Verifikasi
Riset ini bertujuan untuk memverifikasi kebenaran konsep,
prinsip, prosedur, dalil, atau praktik yang sudah ada dalam dunia pendidikan. Dari
data yang sudah dikumpulkan (Salim & Haidir, 2019), penelitian ini bertujuan untuk mengkonfirmasi atau
menghilangkan keraguan terhadap informasi atau isu yang ada di bidang
pendidikan. Contoh konkretnya adalah memverifikasi data sensus penduduk guna
memastikan keakuratan dan validitas data tersebut, sehingga dapat digunakan
sebagai landasan yang lebih terpercaya dalam konteks pendidikan.
2.
Penelitian Berdasarkan Pendekatan
a.
Penelitian Kuantitatif (Quantitative
Research)
Riset ini dilakukan untuk mencari jawaban melalui pengukuran
variabel untuk menghasilkan kesimpulan, yang kadang dapat digeneralisasi.
Namun, tidak semua penelitian kuantitatif memiliki hasil yang dapat
digeneralisasikan. Pendekatan ini sering digunakan untuk mengembangkan teori
dan memberi dasar empiris, seperti meneliti pengaruh media sosial terhadap
minat belajar siswa dengan survei dan analisis statistik
b.
Penelitian Kualitatif (Qualitative
Research)
Riset ini bertujuan menjawab pertanyaan penelitian dengan
mengandalkan data berupa kata-kata, kalimat, skema, dan gambar. Fokus utamanya
adalah memberikan deskripsi mendalam mengenai objek yang diteliti, tanpa perlu
melakukan pengujian tertentu. Umumnya, penelitian kualitatif tidak mengharuskan
penggunaan hipotesis, karena lebih menekankan pada eksplorasi dan pemahaman
fenomena secara rinci dan mendalam. Proses penelitian ini mencakup observasi
terhadap individu dalam aktivitas sehari-hari, berinteraksi langsung dengan
mereka, dan berusaha memahami bahasa serta interpretasi mereka terhadap
lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, peneliti perlu terjun ke lapangan dan
menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam (Farida, 2014). Contohnya tentang pengalaman komunitas dalam menghadapi
bencana alam dengan melakukan wawancara dengan anggota komunitas, observasi
lokasi bencana, dan analisis dokumen untuk memahami pengalaman komunitas secara
lebih mendalam.
c.
Penelitian Perkembangan (Developmental
Research)
Riset ini merupakan studi yang mengeksplorasi pola
pertumbuhan atau kemunduran individu seiring waktu. Fokus utamanya adalah
perubahan yang dicapai oleh individu, dengan tujuan memahami perkembangan
individu dalam rentang waktu tertentu. Tiga pendekatannya adalah studi
longitudinal untuk melacak perubahan jangka panjang, cross-sectional untuk
membandingkan kelompok pada satu waktu, dan trend untuk mengamati perubahan
kecenderungan. Metode penelitian ini dipandang efektif dalam meningkatkan dan
memperbaiki praktik yang ada.
3.
Penelitian Berdasarkan Tempat
a.
Penelitian Kepustakaan (Library
Research)
Riset ini merupakan penelitian yang memfokuskan pengkajian
pada bahan-bahan perpustakaan, seperti buku, jurnal, dan dokumen, untuk
memperoleh data dan informasi.
b.
Penelitian Laboratorium (Laboratory
Research)
Riset yang dilakukan dalam ruangan terkontrol untuk
eksperimen dan pengujian guna memperoleh data akurat.
c.
Penelitian Lapangan (Field
Research)
Riset yang dilakukan di luar ruangan yang mengumpulkan data
langsung dari situasi nyata, seperti di masyarakat pesisir, pasar, atau objek
wisata untuk mengumpulkan data langsung dari situasi dan kondisi nyata di
lokasi penelitian.
4.
Penelitian Berdasarkan Fungsi
a.
Penelitian Dasar (Basic/Fundamental
Research)
Penelitian ini bertujuan mengembangkan konsep, prinsip, dan
teori baru untuk menambah pengetahuan ilmiah, fokus pada pemahaman teoritis dan
kontribusi pada pengembangan ilmu dasar. Penelitian ini tidak berfokus pada
penyelesaian masalah praktis secara langsung, namun teori yang dihasilkan dapat
menjadi dasar untuk memecahkan masalah-masalah praktis di kemudian hari.
b.
Penelitian Terapan (Applied
Research)
Riset yang berfokus pada solusi untuk masalah praktis dan
penerapan ilmu pengetahuan dalam konteks nyata. Tujuan utamanya adalah untuk
menerapkan dan mengembangkan pengetahuan yang diperoleh dari penelitian dasar
guna menangani isu-isu praktis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain,
penelitian terapan berfungsi untuk mengatasi tantangan nyata dan memberikan
solusi yang bermanfaat dalam berbagai situasi praktis.
c.
Penelitian Evaluasi (Evaluation
Research)
Penelitian ini, sebagai cabang dari penelitian terapan,
fokus pada evaluasi efektivitas, manfaat, dan kelayakan program, produk, atau
kegiatan lembaga berdasarkan kriteria yang ditetapkan, serta memberikan wawasan
mendalam untuk perbaikan dan pengembangan berikutnya.
d.
Penelitian Studi Kasus
Riset ini berfokus pada analisis mendalam terhadap seorang
individu, kelompok, atau lembaga yang menghadapi situasi atau permasalahan
tertentu. Tujuannya adalah untuk melakukan penyelidikan secara sistematis dan
intensif dalam periode waktu yang cukup panjang, guna memahami kasus secara
komprehensif dan mencari solusi alternatif yang mungkin. Penelitian ini
memberikan wawasan yang detail mengenai konteks dan dinamika spesifik dari
kasus yang diteliti.
e.
Penelitian dan Pengembangan (Research
and Development)
Riset ini bertujuan menciptakan atau menyempurnakan produk
melalui proses terukur. Metodenya meliputi pendekatan deskriptif, evaluatif,
dan eksperimental untuk memahami, menilai, dan menguji produk.
5.
Penelitian Berdasarkan Metode
a.
Penelitian Deskriptif
Riset ini bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, dan
menangani masalah terkait fenomena dan peristiwa terkini. Metode yang umum
digunakan mencakup survei, studi kasus, perbandingan kausal, analisis
korelasional, dan pengembangan (Manab, 2015).
b.
Penelitian Eksperimen
Riset ini bertujuan mengevaluasi dampak variabel tertentu
terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol. Metode yang sering
diterapkan meliputi pre-experimental, true experimental, factorial, dan
quasi-experimental. Contoh aplikasinya termasuk analisis efek metode kerja baru
terhadap produktivitas atau pengaruh mobil berpenumpang tiga pada kemacetan.
c.
Penelitian Survey
Riset ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari sampel
populasi untuk menganalisis kejadian, distribusi, dan hubungan antar variabel.
Dengan pendekatan ini, peneliti dapat mengungkap tren dan pola dalam populasi
lebih luas berdasarkan data yang diperoleh dari sampel yang representatif.
d.
Penelitian Ex Post Facto (studi
retrospektif)
Riset ini untuk menganalisis peristiwa yang telah terjadi
dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya. Dengan pendekatan ini, peneliti
berusaha memahami sebab-sebab di balik peristiwa masa lalu dengan meneliti
kondisi dan variabel yang ada sebelum peristiwa tersebut terjadi. Penelitian
ini melibatkan variabel-variabel bebas yang sudah mengalami perlakuan
sebelumnya atau tidak diintervensi selama penelitian berlangsung (Rahardjo, 2023).
2.2 Pengertian Asumsi Penelitian
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asumsi adalah dugaan yang diterima sebagai
dasar berpikir karena dianggap benar. Sebagai anggapan dasar atau postulat,
asumsi harus dirumuskan dengan jelas sebelum pengumpulan data melalui analisis
masalah dan studi pustaka. Tejoyuwono Notohadiprawiro (1991) mengartikan asumsi
sebagai latar belakang intelektual yang mendukung gagasan serta menjelaskan
hal-hal yang tidak langsung tampak (Notohadiprawiro, 1991).
Asumsi
berbeda dari hipotesis; asumsi adalah anggapan dasar yang diyakini benar dan
didukung teori tanpa perlu bukti, sedangkan hipotesis adalah kesimpulan
sementara yang memerlukan pengujian. Dalam penelitian, asumsi penting untuk
menafsirkan kesimpulan dan harus diuji secara empiris tanpa direkayasa, serta
hanya ada jika mendukung penelitian.
2.3 Jenis-Jenis Asumsi Penelitian
Asumsi
dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Aksioma
Pernyataan
yang diterima luas sebagai kebenaran tanpa perlu pembuktian, karena dianggap
sudah cukup sebagai bukti itu sendiri.
2. Postulat
Pernyataan
yang diterima tanpa pembuktian atau fakta, dan disepakati secara umum, biasanya
digunakan untuk menyamakan pengertian istilah atau ungkapan dalam argumen, dan
disampaikan saat membahas isu tertentu.
3. Pangkal Pendapat (Premise)
Asumsi
ini dapat tersembunyi dalam entimen ordo pertama, di mana premis awalnya
tersirat, atau entimen ordo kedua, di mana premis pendukung atau perantara juga
tidak dinyatakan secara eksplisit.
2.4 Penyusunan Asumsi Penelitian
Menurut
Maryam (Gainau, 2016) ada beberapa cara menentukan asumsi dasar yaitu:
1.
Membaca berbagai sumber seperti
buku, surat kabar, artikel, dan jurnal secara intensif.
2.
Mengunjungi berbagai tempat untuk
mendapatkan perspektif yang lebih luas.
3.
Melakukan pendugaan dan abstraksi
berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh.
Selain itu,
ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam merumuskan asumsi:
1.
Asumsi harus operasional dan menjadi
landasan untuk kajian teoritis.
2.
Harus mencerminkan keadaan nyata,
bukan sekadar ideal.
3. Peneliti perlu memahami asumsi yang
digunakan dalam menyusun kerangka pemikiran, karena asumsi yang berbeda akan
menghasilkan teori yang berbeda.
4. Asumsi harus dinyatakan secara
eksplisit, karena asumsi yang tersirat dapat menyebabkan kebingungan dan
interpretasi yang bervariasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam penelitian terdapat beberapa
macam penelitian seperti penelitian berdasarkan pendekatan, tempat, fungsi,
metode, dan tujuan.
2. Asumsi dalam penelitian merupakan
sebuah pernyataan yang diuji kebenarannya secara empiris dan tidak boleh
dibuat-buat atau diada-adakan dalam penelitian. Asumsi berbeda dengan
hipotesis, karena hipotesis adalah kesimpulan sementara dan perlu bukti, sedangkan
asumsi adalah anggapan dasar yang diyakini kebenarannya oleh peneliti dan
didukung dengan teori serta tidak memerlukan bukti kebenarannya.
3. Asumsi dapat dibagi menjadi tiga
kategori utama: aksioma, postulat, dan pangkal pendapat (premise).
4.
Ada beberapa hal penting yang harus
diperhatikan dalam merumuskan asumsi:
a.
Asumsi harus operasional dan menjadi
landasan untuk kajian teoritis.
b.
Harus mencerminkan keadaan nyata,
bukan sekadar ideal.
c. Peneliti perlu memahami asumsi yang
digunakan dalam menyusun kerangka pemikiran, karena asumsi yang berbeda akan
menghasilkan teori yang berbeda.
d. Asumsi harus dinyatakan secara
eksplisit, karena asumsi yang tersirat dapat menyebabkan kebingungan dan
interpretasi yang bervariasi.
3.2 Saran
Penulis
menyarankan agar sebelum melakukan penelitian, pembaca harus terlebih dahulu
memahami hakikat penelitian untuk benar-benar mengerti makna penelitian yang
sebenarnya. Selain itu, penting untuk mempelajari berbagai jenis penelitian dan
metodologi yang digunakan serta memahami asumsi penelitian dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Farida, N. D. (2014). Metode Penelitian Kualitatif.
Cakra Books.
Gainau, M. B. (2016). Pengantar Metode Penelitian. PT
Kanisius.
Manab, H. A. (2015). Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kualitatif. In Kalimedia.
Mudjiyanto, B. (2018). TIPE PENELITIAN EKSPLORATIF
KOMUNIKASI. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 22(1).
https://doi.org/10.31445/jskm.2018.220105
Notohadiprawiro, T. (1991). Metodologi Penelitian dan
Beberapa Implikasinya dalam Penelitian Geografi. Seminar Aplikasi Penelitian
Geografi Untuk Perencanaan Pengembangan Wilayah.
Rahardjo, M. (2023). studi kasus dalam penelitian kualitatif:
konsep dan prosedurnya. In Repositori.uin malang.
Rifa’I, A. A. (2019). Pengantar Penelitian Pendidikan.
PPs IAIN SAS Babel.
Salim, H., & Haidir. (2019). Penelitian pendidikan
metode, pendekatan dan jenis. In Society (Vol. 2, Issue 1).
Siyoto, S. (2015). Dasar Metodologi Penelitian.
Literasi Media Publishing.
LAMPIRAN
A. Hasil Cek Plagiasi
B.
Link PPT
C.
Link Video Presentasi
https://drive.google.com/drive/folders/1XBwurE0Hkpy0hj94PqYyKWCdtpabPJJP?usp=sharing




Comments
Post a Comment